
proses dekafeinasi
Pemrosesan kopi belum berakhir dengan dihasilkannya biji kopi.
Beberapa perlakuan tambahan harus diberikan untuk manghasilkan biji kopi
yang sesuai dengan permintaan pasar. Berikut adalah perlakuan-perlakuan
tersebut :
*Pemberian peringkat hasil sortir
Pemberian peringkat penting agar masyarakat bisa memilih kualitas
biji kopi seperti apa yang diinginkan. Hal ini diawali dengan seleksi
biji kopi hijau secara manual atau mesin untuk menghilangkan debris dan
biji yang jelek. Setelah itu, kopi digolong-golongkan berdasarkan
ukurannya dan diberi label AB atau AA.
*Pemolesan biji
Pemolesan biji kopi dilakukan untuk menghilangkan kulit perak yang
terkadang masih menempel pada biji kopi. Tanpa adanya kulit perak, maka
peningkatan kualitas penampilan biji kopi hijau dapat dicapai. Selain
itu, keberadaan kulit perak tidak disukai konsumen karena dapat
membentuk hasil samping pada saat biji kopi dipanggang, yaitu yang
disebut dengan
chaff.
*Penyimpanan biji kopi dalam kantong
Bila belum segera dipanggang, maka biji kopi harus disimpan dengan
benar agar kualitas biji stabil. Penyimpanan dilakukan dengan
menempatkan biji pada kontainer yang berventilasi dan dapat menjamin
biji kopi tetap kering dan bersih, misalnya kantong fiber.
*Penuaan
Beberapa kalangan masyarakat menyukai cita rasa kopi yang terpapar
udara laut dalam jangka waktu yang lama. Hal ini diawali dari jaman
dahulu ketika kopi harus diimpor dari tempat yang jauh dan harus
menempuh pelayaran yang panjang. Hasilnya, cita rasa kopi termodifikasi
akibat paparan udara laut dan ternyata banyak disuka. Pada saat
teknologi semakin canggih dan terbukanya jalur-jalur perdagangan
sehingga pelayaran tak lagi lama, ternyata banyak orang menginginkan
cita rasa kopi seperti sedia kala. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
para pedagang menyimpan biji kopi di gudang pelabuhan yang cukup terbuka
selama kurun waktu yang cukup lama, yakni selama 5 atau enam bulan
sehingga biji kopi akan terpapar pada udara laut. Perlakuan ini disebut
dengan penuaan (
aging).
*Dekafeinasi
Kafein merupakan salah satu senyawa dalam kopi yang terkadang kurang
diinginkan oleh sebagian pecinta kopi. Senyawa ini bisa dikurangi
melalui proses dekafeinasi. Dekafeinasi dilakukan sebelum pemanggangan
kopi.
Ada dua prosedur dekafeinasi yang biasanya dilakukan. Metode pertama
adalah dekafeinasi melalui ekstraksi dengan karbon dioksida superkritis.
Biji kopi hijau yang telah dilembabkan dipapar dengan karbon dioksida
dalam jumlah besar (karbon dioksida dijaga pada tekanan 28 MPa dan suhu
antara
90 and 100 °C). Prosedur ini dapat menghilangkan
sekitar 97% kandungan kafein biji. Kafein kemudian dilepaskan dari
karbon dioksida dengan sistem adsorpsi karbon aktif.
Metode lainnya adalah ekstraksi pelarut. Pelarut yang dipergunakan
biasanya adalah minyak yang diekstrak dari kopi panggang atau etil
asetat. Ekstraksi kafein dilakukan dengan menambahkan pelarut pada biji
kopi. Setelah prosedur ekstraksi, biji dipindahkan dari pelarut kemudian
diuapkan untuk menghilangkan residu pelarut pada biji kopi. Pelarut
dapat dipergunakan kembali jika kafein telah dilepaskan.